cerpen 2 •haunted villas
Hai, nama aku Vara Alteza biasa nya dipanggil vara atau ra aja. Umurku 17 tahun sekolah di salah satu SMA di Jakarta. Aku suka healing, nginap bareng temen-temen, apalagi ke pantai karna bisa menghilangkan stress. Tapi, ada satu kejadian yang bikin trauma dan ga mau hal itu terjadi lagi. kejadiannya bareng temen-temenku.
"Guys minggu depan healing yu, ke Bandung gas ga si mumpung udah libur semester".Ciara
Ciara Zamela, panggil aja Cia dia hobi nya juga travelling dan orang nya sangat sangat royal.
"Ayo lah, lagian udah lama kita ga jalan-jalan". Yura
Ayura putri, biasa dipanggil URAAA hahaha engga gess panggilannya Yura tapi kalau mau manggil ura juga gapapa. Kalau dia pinter jangan ditanya lagi, paling dewasa dan hobinya nyanyi dimana-mana ada aja yang mau dinyanyiin.
"Setuju" jawab Risa singkat.
Risa Ajeng Anindhiya, kalau Risa orang nya cuek tapi dia yang paling care, dia orang nya berani banget kalo ada apa-apa pasti dia maju nomor satu.
"Setuju juga, ntar aku aja yang nyari villa buat kita nginep."Vara
"Okee, ntar yang bawa mobil Aku terus nanti kalau udah cape gantian aja sama Risa". Jelas Cia.
Hari dimana mereka berangkat
Pagi ini mereka udah siap untuk pergi ke Bandung. Vara udah mesen villa di daerah Bandung 2 hari yang lalu dan sekarang mereka tinggal otw ke tempatnya.
Cia bawa mobil hadiah papa nya satu tahun yang lalu ketika ulang tahun.
Posisi tempat duduk mereka, Cia yang bawa mobil, disampingnya Risa, dibelakang Vara dan Yura.
"Idupin lagu lah, biar ga ngantuk lemes banget gw liat-liat, karaoke an kek udah gatel ni mulut gw mau nyanyi". Yura membuka pembicaraan.
"Lagu galau aja biar ala-ala gitu" jawab Vara sambil tersenyum pepsodent
"GALAU-GALAU JANGAN LAH, INI TU KITA HEALING BUKAN MAU SEDIH-SEDIH, UDAH IDUPIN LAGU BUNDA CORLA AJA YANG VIRAL ITU LOH" Yura menentang request an lagu Vara karna ga asik galau-galau.
"Iyaa iyaa serah lo dah, yang waras ngalah" jawab Vara mengalah.
"Berisik kalian, udah jangan ribut ini gw idupin" jawab Cia sambil menghidupkan lagu yang diminta Yura tadi.
Ku bukan dokter cinta~~~
Ku bukan dukun cinta ~~~
Jangann kau tanya -tanya tentang cintaa~~
......
"NO KOMENN ITU SIH DERITA ELO MASA BODO GA MAU TAU, ASEEEKKKK"
itu lah kira-kira kondisi dimobil mereka Yura dan Vara yang sibuk menggila dibelakang Cia fokus bawa mobil dan Risa yang hanya tersenyum melihat kelakuan teman-temannya.
Sudah beberapa jam berlalu akhirnya mereka sampai di villa nya.
Mereka sampai sekitar pukul 5 sore karna jalan yang macet.
Tidak ada yang aneh dari villa nya, Villa berwarna putih dengan desain seperti rumah-rumah lama yang sudah sedikit di renovasi menjadi modern, tempatnya bersih, pemandangannya bagus di depannya ada taman kecil ada ayunan juga berwarna putih, minus nya disini sepi seperti tidak ada ber penghuni.
"Lo yakin disini tempatnya ra?" Tanya Risa seperti agak bingung.
"Yakin lah, emang kenapa tempatnya bagus kok di website nya juga bintang 5". Jawab Vara.
"Engga sih, cuma gw agak ngerasa beda aja" ajak Risa.
"Udah laahh, yuk langsung pindahin barang-barang ntar keburu gelap, gw mau foto-foto"ajak Cia.
Setelah sampai mereka langsung masuk ke dalam villa tersebut dan memindahkan barang-barang mereka. Vara dan Risa satu kamar dilantai satu, sedangkan Cia dan Yura dikamar lantai dua.
Mereka sedang kumpul-kumpul di halaman villa tersebut sambil melihat sunset dan foto-foto.
"Udah nih tripod udah kepasang ayo guys poto atur posisi cepet" arah Cia kepada teman-temannya dan dia sedikit berlari agar dia masuk kedalam foto.
Cekreek
Cia berlari-lari kecil untuk melihat hasil fotonya. Tiba-tiba senyum nya memudar seperti orang terkejut.
"Vara... Dibelakang lo siapa?" Tanya Cia dan Vara pun terdiam bingung.
Emang dibelakangnya siapa, perasaan yang ada cuma disampingnya ada Risa.
"Hah ga ada siapa-siapa deh Cia" jawab Vara masih bingung.
Cia langsung mendekati teman-temannya dan melihatkan hasil foto mereka tadi.
Mereka kaget karna melihat seorang perempuan wajahnya pucat tepat dibelakang Vara.
"iihhhh gw takutt, lo ngapain bawa temen lo yang lain sih Vara mana sekarang malam jumat" Yura langsung menggandeng tangan Risa karna dia merinding melihat foto itu.
"Udah-udah mungkin karna udah maghrib kan ga boleh keluar pas jam-jam segini, sekarang ayo masuk".
Mereka masuk dan langsung pergi ke kamar masing-masing dan juga bersih-bersih.
Ngiikk ngiiikk ngiikk (anggap aja bunyi ayunan besi)
"Siapa sih yang main ayunan malem² ga ada kerjaan banget, gw ga fokus nih ngedrakor" Cia.
"Iya deh berisik, Vara sama Risa kali ya, tapi ngapain mereka main ayunan malem-malem gabut banget, gw liat aja deh di jendela" jawab Yura karna ia juga merasa terganggu sama suara ayunan tersebut.
Kreekk
Yura menggeser gorden jendela, "AAAAAAAAAAA CIAAA AYUNAN NYAAA GERAAKK SENDIRIII" yura berteriak dan dia langsung berlari keluar kamar meninggalkan Cia sendirian.
"YURAAA JANGAANN TINGGALINN GW"Cia pun ikut berlari keluar kamar karna ia juga merasa merinding.
"Kalian kenapa sihh teriak-teriak malem-malem?" Tanya Vara kebingungan melihat dua orang teman nyaa itu berlari dan berteriak.
"Lo mending liat ayunan diluar deh gerak-gerak sendiri merinding" Yura bergedik ngeri.
"Halu kali, mana ada ayunan gerak sendiri atau angin bisa jadi" jawab Vara
"ENGGAA GW LIAT SENDIRI AWALNYAA CIA DENGER SUARAA AYUNAN GITUU TRUSS GW INTIP DI JENDELAA" Jelas Yura lagi.
"Gw dari awal udah feeling kalau villa ini aneh sih" pernyataan Risa membuat mereka langsung terdiam.
Laa laaa laaaa laaa
Mereka bingung kenapa tiba-tiba Cia bernyanyi dengan suara yang lembut dan menunduk sehingga rambutnya menutupi seluruh wajahnya.
"Cia lo kenapa?"tanya Vara
"Hihihihihi" tiba-tiba cia tertawa dan menegakkan kepalanya dia tersenyum berbeda seperti biasanya terlihat menyeramkan.
"Ciaa lo ngapain, jangan aneh-aneh deh" Yura menatap Cia dengan wajah yang panik.
"Tinggalkan villa ini atau kalian tidak akan selamat"
Yura,Risa, dan Vara benar-benar kaget, Cia dimasuki oleh penghuni villa disitu.
"Kalau boleh tau kamu siapa dan kenapa mengganggu kita?" Tanya Risa kepada sang penjaga tersebut karna dia harus menanyakan hal itu agar dia bisa paham.
"Aku penghuni villa disini, tidak ada satu pun orang yang boleh tinggal disini, karna manusia sangat kejam terhadap aku dan anakku, sebaiknya kalian cepat pergi dari sini sebelum aku berbuat yang lebih daripada ini kepada kalian, pergii!!" Tiba-tiba Cia jatuh tidak sadar.
"CIIAAAA"
"Sekarang beresin barang-barang kalian, Yura bantu beresin barang cia dan vara bantuin beresin barang gw juga, biar gw jagain Cia sampai dia sadar". Risa menyuruh mereka membereskan barang-barang mereka lagi dan Risa mengambil minyak kayu putih untuk membantu Cia agar sadar.
Setelah mereka beres memasukkan barang ke mobil dan cia pun sudah sadar mereka memutuskan langsung pergi dari Villa itu.
Memang malam itu angin tiba-tiba sangat kencang dan mereka dihantui rasa ketakutan.
Vara pun melihat lagi di handphone nya tentang Villa itu, dan benar saja ada suatu kejadian yang membuat villa itu angker.
Vara merasa bersalah karna telah salah memilih tempat untuk mereka yang harusnya bersenang-senang tapi malah terjadi kejadian seperti ini. Tapi mereka tidak menyalahkan siapa pun. kejadian ini akan mereka jadikan pelajaran.
Tamat